JAKARTA - Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK-PTIK) Yundini Husni Djamaluddin, mengapresiasi Polri atas upaya mereka dalam mengamankan dan mengawasi jalannya libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun 2023. Menurutnya, Polri bekerja secara profesional saat masyarakat merayakan liburan Nataru.
“Kita mesti angkat topi pada Kepolisian. Pada saat kita berpesta, berkumpul bersama keluarga, liburan, ramai-ramai menghitung mundur (count down) detik pergantian tahun, mereka (Polri) mesti benar-benar menghitung berbagai kemungkinan kerawanan dan sudah mesti mengantisipasinya, ” ujar Yundini saat dihubungi, Jumat (5/1/2024).
Yundini menyatakan penghargaannya terhadap Polri atas profesionalisme yang mereka tunjukkan, meskipun dihadapkan pada berbagai keterbatasan yang ada. Menurut Yundini, Polri telah menunjukkan kemampuan profesionalnya, terutama dalam menghadapi tantangan di lapangan.
Ia mencontohkan situasi Polsek di wilayah Metro Jaya, yang meski memiliki keterbatasan sumber daya dengan jumlah anggota sekitar 50 orang, harus menangani wilayah yang luas dengan potensi kerawanan yang beragam. Meskipun demikian, anggota Polsek tersebut tetap menunjukkan semangat yang tinggi dalam menjalankan tugasnya.
“Polri itu di satu sisi sangat bisa berlaku Profesional. Dengan segala keterbatasannya. Apa itu keterbatasan? Mari kita liat misalnya, tidak usah jauh-jauh ke luar Jawa ke Polsek di pelosok. Coba saja datang ke Polsek di wilayah Metro Jaya. Masih ada kita jumpai Polsek nya kecil, nyempil, anggota hanya sekitar 50 anggota saja, tapi luas wilayah yang harus ditangani cukup luas dengan berbagai potensi kerawanan, ” tutur Yundini.
Yundini juga menyoroti keaktifan Kapolsek pada malam pergantian tahun. Ia menegaskan bahwa para Kapolsek tidak duduk diam di kantor, melainkan aktif berkeliling untuk melakukan pengamanan dan mengingatkan masyarakat akan pentingnya tertib saat merayakan pergantian tahun.
Menurutnya, hal ini mengindikasikan bahwa Polri tidak hanya fokus pada pengamanan, tetapi juga melakukan antisipasi terhadap berbagai potensi kerawanan yang mungkin terjadi.
“Coba saja anda berkeliling pada saat malam pergantian tahun, apakah ada Kapolsek yang duduk-duduk saja di kantor? Mereka mesti muter berkeliling untuk pengamanan dan juga untuk mengingatkan masyarakat untuk tertib, ” jelasnya.
Selain itu, Yundini juga menggarisbawahi upaya Polri dalam mengatur lalu lintas selama liburan, terutama di tempat-tempat wisata yang menjadi tujuan banyak pengunjung. Pengaturan tersebut bertujuan untuk mengurai kemacetan yang bisa terjadi akibat penumpukan pengunjung.
“Sementara pada saat liburan mereka juga mesti mengatur dan merekayasa jalan agar kemacetan bisa terurai karena penumpukan pengunjung di tempat wisata, ” ungkap Yundini.
Lebih lanjut, Yundini menyatakan bahwa Polri mampu mengatasi keterbatasan yang dimilikinya dengan baik. Pengamanan yang dilakukan oleh Polri tidak hanya terbatas pada libur Nataru, tetapi juga dalam menangani berbagai kasus lainnya.
“Karena Polri memang mampu dan punya kemampuan mengatasi keterbatasannya. Tidak hanya di pengamanan libur Nataru tapi juga di kasus-kasus apapun, ” pungkasnya. (Hendi)